JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengatakan sedang berusaha membuka pariwisata Bali.
Sejumlah kebijakan masih dipersiapkan oleh pemerintah untuk mewujudkan pariwisata dan perjalanan yang aman.
Baca juga:
Wisata Bekas Tambang Timah
|
"Kami melakukan koordinasi penyempurnaan yang terkait dengan aspek kesehatan, pemeriksaan, tes, maupun kapasitas dalam menangangi hal-hal yang terkait kemungkinan para pengunjung memerlukan pengobatan ataupun pemeriksaan yang tentu lebih baik lagi, " kata Mahendra melalui keterangannya, Sabtu (7/11/2020).
Menurut Mahendra, teknologi terbaru akan digunakan untuk memantau pergerakan wisatawan di Bali.
"Dari segi bandara dari segi proses pemantauan, pergerakan wisatawan, baik menggunakan pendekatan teknologi yang bisa diakukan secara real time, maupun juga pemeriksaan temperatur ataupun langkah-langkah yang paling terbaru, " urainya.
Mahendra yakin Bali memiliki kekuatan untuk bangkit dari pandemi. Ia juga mencontohkan bagaimana Bali bisa bangkit dari bom yang terjadi 18 tahun lalu.
"Alasan kenapa dilakukan secara fisik di Bali adalah karena memang keingingan kita semua untuk melihat proses pemulihan ekonomi Bali yang antara lain tentu terkait dengan kegiatan konferensi ataupun meeting, events, dan lain-lain yang selalu dilakukan di Bali, " tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa, menegaskan lebih dari satu juta rakyat Bali bekerja di sektor pariwisata.
Menurut Putu, akibat Covid-19, pajak-pajak di restoran dan hotel menjadi terganggu.
"Dengan adanya pandemi Covid-19 ini yang sekaang sudah memasuk bulan kedelapan, kami lah yang paling terdampak, karena itu tadi tingkat ketergantungan kami dari sektor pariwisata, " urainya.
Putu menyebut Bali sedang memikirkan agar tidak terlalu bergantung ke pariwisata. Sektor yang ditarget adalah pertanian karena terbuka untuk pekerja dari berbagai level pendidikan.
Putu mengapresiasi pemerintah yang menyediakan bantuan, pelatihan, serta relaksasi pajak di Bali.
Ia berharap para wisatawan bisa kembali memercayai Bali sebagai tempat wisata yang aman, serta sustainable (berkelanjutan).
"Dengan percayanya wisatawan yang mau datang kembali, maka akan terjadi pergerakan turis, dari pergerakan turis ini akan ada pajak, dari pajak akan ada belanja-belanja yang dilakukan pemerintah, " ujarnya. (Foto: Kemlu)