JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rayat (PUPR) akan memanfaatkan area sabuk hijau (greenbelt), di antaranya pada Bendungan Gondang dan Bendungan Serbaguna Wonogiri untuk ditanami berbagai jenis pohon bernilai ekonomis yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Kegiatan penanaman pohon di area sabuk hijau bendungan merupakan salah satu upaya untuk mengajak masyarakat berperan aktif pada konservasi alam sekaligus pengembangan potensi ekonomi lokal di sekitar bendungan tanpa mengganggu fungsi utama bendungan sebagai tampungan air, " kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Sabtu (7/11/2020).
Staf Ahli Menteri PUPR (SAMPU) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudhirman mengatakan, Bapak Menteri PUPR meminta kepada Balai-balai di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk melaksanakan program penghijauan di seluruh bendungan.
Sudhirman menegaskan kembali bahwa Menteri Basuki menginstruksikan agar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, baik jalan tol maupun bendungan, selalu berlandaskan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
"Untuk itu, kawasan bendungan harus ditata dan memiliki area sabuk hijau yang memadai dengan melakukan penanaman pohon yang disesuaikan dengan struktur tanah, " terangnya.
Pelaksanaan penanaman pohon ini akan melibatkan Ikatan Purnabhakti Kementerian Pekerjaan Umum (IPPU) dan kelompok masyarakat setempat. Penanaman pohon tersebut akan dilakukan secara serentak pada seluruh bendungan di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Bhakti PU ke - 75 pada tanggal 3 Desember 2020 mendatang.
Luas area sabuk hijau (greenbelt) untuk Bendungan Gondang adalah 18, 60 Ha yang telah ditanam sejak tahun 2017 - 2019 sebanyak 450 pohon dari jenis durian, mangga, kelengkeng dan jambu. Pada tahun 2020 ini akan ditanami lagi sebanyak 780 pohon serupa.
Bendungan Gondang yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air memiliki kapasitas tampung 9, 15 juta m3 dan luas genangan 43, 86 Ha. Bendungan ini dapat menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.680 Ha di Kabupaten Karanganyar dan Sragen.
Bendungan Gondang juga menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter/detik, mereduksi debit banjir sebesar 8 persen dari semula 503 m3/detik turun menjadi 462 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata, sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda. Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 hingga 2019 dengan anggaran Rp657 miliar dan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya.
Sementara itu, penghijauan di Bendungan Serbaguna Wonogiri akan dilakukan di area sabuk hijau (greenbelt) seluas 1.653 ha dengan cakupan wilayah meliputi tujuh kecamatan diantaranya Kecamatan Wonogiri, Wuryantoro, Eromoko, Giriwoyo, Baturetno, Nguntoronadi, dan Ngadirojo.
Pada 2013 Perum Jasa Tirta 1 pernah melaksanakan penanaman pohon, seperti tanaman jati, akasia, mahoni, trambesi, sengon, petai cina, rikida, flamboyan, sono gliriside, johar, turi, mangga, sirsak, dan jambu mete. Program ini akan dilanjutkan di 2020 dengan pohon serupa.
Bendungan Serbaguna Wonogiri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981 berlokasi 7 Km arah selatan Kota Wonogiri memiliki manfaat sebagai penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen. Selain itu juga memiliki manfaat sebagai penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri dengan kapasitas maksimum 12, 4 MW dan objek pariwisata. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)